Bismillah. Ahlus-Sunnah Wal Jama’ah ialah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, para sahabat radhiyallahu ‘anhum, dan setiap muslim dan muslimah yang mengikuti jejak mereka dengan baik dan benar dalam memahami dan mengamalkan Al-Qur’an dan As-Sunnah serta mendakwahkan keduanya.
Mencintai Ahlus-Sunnah hukumnya WAJIB.
Dan Imam-nya Ahlus-Sunnah Wal Jama’ah (Nama Lain Salafus-sholih) adalah Nabi Kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Berikut ini adalah atsar-atsar (riwayat dan perkataan) yang shohih dari para ulama as-salafus sholih, Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang menerangkan tentang kewajiban bersikap lemah lembut dan mencintai sesama Ahlus-Sunnah Wal Jama’ah.
◆ (1). Al-Hasan (Al-Bashri) rahimahullah berkata: “Wahai Ahlus Sunnah, bersikap lemah lembutlah diantara kalian -semoga Allah merahmati kalian-, karena sesungguhnya kalian adalah manusia yang paling sedikit (jumlahnya).” (Lihat Syarhu Ushuli I’tiqodi Ahlis Sunnati Wal Jama’ah, karya Al-Lalaka’i I/57 no.19).
◆ (2). Ayub (As-Sakhtiyani) rahimahullah berkata: “Sungguh aku mendapat kabar tentang kematian seseorang dari Ahlus Sunnah, maka aku merasa seakan-akan telah kehilangan sebagian anggota badanku.” (Lihat Hilyatul Auliya’, karya Abu Nu’aim Al-Ashbahani III/9, dan Syarhu Ushuli I’tiqodi Ahlis Sunnati Wal Jama’ah, karya Al-Lalaka’i I/60/29).
◆ (3). Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata: “Berwasiatlah kepada Ahlus Sunnah dengan kebaikan, karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang terasingkan.” (Lihat Syarhu Ushuli I’tiqodi Ahlis Sunnati Wal Jama’ah, karya Al-Lalaka’i I/64 no.49).
◆ (4). Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah juga berkata: “Apabila sampai kepadamu berita tentang adanya seorang Ahlus Sunnah di bagian timur dan seseorang Ahlus Sunnah lain di bagian barat bumi, maka sampaikan salam kepada mereka berdua, dan doakanlah kebaikan untuk mereka. Sungguh betapa sedikitnya Ahlus Sunnah Wal Jama’ah.” (Lihat Syarhu Ushuli I’tiqodi Ahlis Sunnati Wal Jama’ah, karya Al-Lalaka’i I/64 no.50, dan Hilyatul Auliya’ VII/347).
◆ (5). Al Hasan (Al-Bashri rahimahullah) berkata: “Ketahuilah, semoga Allah merahmati kalian, sesungguhnya Ahlus Sunnah adalah manusia yang paling sedikit (jumlahnya) di masa lalu, sekarang dan di masa yang akan datang. Mereka adalah orang-orang yang tidak pergi dan berjalan bersama orang-orang yang hidup mewah yang mengakibatkan tenggelam dalam kemewahan mereka. Dan mereka juga tidak pergi dan berduduk-duduk bersama Ahli Bid’ah yang mengakibatkan terjerumus dalam kebid’ahan mereka. Mereka senantiasa bersabar dalam mengikuti As-Sunnah sampai berjumpa dengan Robb mereka. Maka begitu juga dengan kalian. Jadilah seperti mereka, in syaa ALLAH.” (Lihat Ta’zhim Qodri Ash-Sholat II/678)
◆ (6). Imam Ahmad rahimahullah berkata di akhir surat yang dikirimnya kepada Musaddad bin Musarhad rahimahullah: “Cintailah Ahlus Sunnah dengan apapun yang ada mereka. Semoga Allah mewafatkan kita semua di atas As-Sunnah dan Al-Jama’ah. Dan semoga Allah subhanahu'wa ta'ala menganugerahkan kepada kita sikap ittiba’ (mengikuti) kepada ilmu (syar’i), dan memberikan taufiq kepada kita untuk senantiasa melaksanakan apa-apa yang dicintai dan diridhoi-Nya.” (Lihat Thobaqot Al-Hanabilah I/345).
Semoga Allah azza wa jalla menganugerahkan kepada kita semua Husnul Khotimah (akhir hidup yang baik).
(Atsar-atsar di atas dinukil dan diterjemahkan oleh Abu Fawaz Muhammad Wasitho dari Link ini:http://www.saha/
Oleh:
(Ustadz : Muhammad Wasitho Abu Fawaz)