Muslimah wajib memakai jilbab karena merupakan Perintah Allah SWT QS. Al-Ahzab: 59, “Wahai Nabi, katakanlah kepada
istri-istri, anak-anak perempuan dan istri-istri orang Mukmin,
‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.’ Yang
demikian itu supaya mereka mudah dikenali, oleh sebab itu mereka tidak
diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha Penyayang.”
Suka tidak suka, mau tidak mau, ya harus dilaksanakan. Mungkin karena
itu sehingga ada yang bilang bahwa Islam itu agama yang suka maksa. Saya
pikir kalau manusia itu ikhlas, tawaqqal dan iman, pastinya ya tidak
akan merasa dipaksa. Apalagi kalau memahami (walaupun belum sepenuhnya
mengerti) bahwa apa yang disyariatkan itu adalah untuk kebaikan manusia
juga, maka pasti manusia akan melaksanakan perintahnya dengan senang
hati. Seperti halnya kisah para perempuan Anshar dari kaum Muhajirin
(ikut hijrah) pertama yang disayangi Allah SWT karena ketaatannya,
ketika datang ayat QS. AN-Nur: 31, mereka langsung menyobek kain wolnya
untuk dijadikan kerudung (Shahih Bukhari Bisyahril Karmani, Juz XVIII,
p.26-27).
Hebat betul. Bahkan tidak pakai bertanya lagi kenapa harus
melakukan suatu hal yang (pada saat itu) tidak umum. Bandingkan dengan
saya yang bahkan (katanya) sudah paham perintah dalam Al-Qur’an dan
hadis, tapi masih belum puas dan bertanya untuk mencari pembenarannya
dulu sebelum melaksanakan. “Kalau memang wajib, kenapa tidak disebutkan
dalam rukun Islam dan iman sekalian sih,” bantah saya dulu. “Lha kalau disebutkan semua rukunnya jadi banyak banget dong,” kata suami saya, “Lagipula rukun-rukun itu kan sudah merangkum dari inti keseluruhannya.” Yaa… Iya juga sih.
Seperti yang sudah saya tulis sebelumnya, yang namanya IMAN itu berarti
percaya dan yakin, dengan segala yang ada dalam Islam. Baik itu ajaran,
syariat, perintah, larangan, anjuran dan sebagainya.