Home » , » Sebelum Kehadiran Buah Hati

Sebelum Kehadiran Buah Hati

Posted by Blog Kaum Ghurabah on Tuesday, March 24, 2015



Seorang teman bertanya kepada saya, “Adakah amalan-amalan khusus yang harus dilakukan dan harus ditinggalkan bagi wanita yang sedang hamil?”

Setahu saya tidak ada amalan khusus untuk wanita yang sedang hamil. Untuk memastikan saya mencari info dan membuka referensi. Tidak ada hal baru yang saya temukan. Tapi ada beberapa perkara yang mulai ditinggalkan, sehingga saya ingin mengangkatnya kembali.

Perlu dipahami bawha saya tidak berhak memberikan fatwa, sehingga yang saya lakukan hanya sebatas mencari referensi tentangnya dan menuliskannya di sini.
Mendoakan Calon Ibu Saat Awal Perjumpaan

Ketika seorang pria telah selesai melaksanakan akad dengan seorang wanita pilihannya, maka disunnahkan untuk mendoakan pasangan hidupnya tersebut. Caranya dengan memegang kepala bagian depan istrinya seraya membaca basmalah lalu berdoa :

    doa-pengantin-baru1

    “Ya, Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan apa yang Engkau ciptakan dia di atasnya. Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan apa yang Engkau ciptakan dia atasnya.” [HR. Al-Bukhori, Abu Dawud, dan lainnya. Dihasankan sanadnya oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Adabuz Zifaf]

Berdoa Sebelum Berhubungan

Sepantasnya bagi seorang suami sebelum berhubungan dengan istrinya membaca doa :

    doa-sebelum-jima

    “Dengan nama Allah. Ya Allah mohon jauhkanlah kami dari syaiton, dan jauhkanlah syaiton dari apa yang Engkau rizqikan kepada kami.” [HR. Bukhori dan Muslim]

Apabila seorang hamba berdoa seperti ini, maka kata Rasulullah :

    “Bila Allah mentakdirkan keduanya memperoleh anak dari hasil hubungan tersebut, maka syaiton tidak akan dapat memudhorotkan anak itu selama-lamanya.” [HR. Bukhori dan Muslim]

Mengenai ucapan Rasulullah “syaiton tidak akan dapat memudhorotkan anak itu selama-lamanya”, maka ada beberapa pendapat :

    Syaiton tidak akan menyusup ke tubuh anak itu (sehingga ia kesurupan jin)
    Syaiton tidak akan menusuknya ketika dilahirkan, berbeda dengan anak-anak selainnya.
    Bukan berarti anak tersebut selamat dan terpelihara dari seluruh godaan dan was-was syaiton.
    Syaiton tidak dapat mengeluarkan anak tersebut dari agamanya kepada kekufuran dan bukan maksudnya anak tersebut terjaga dari perbuatan maksiat.

Menghindarkan Janin dari Bahaya

Ketika janin telah tumbuh dan berkembang di dalam rahim ibu, syariat tetap memberikan penjagaannya agar janin tersebut dapat selamat sampai saat dilahirkan ke alam dunia. Karena itulah Rasulullah memerintahkan untuk membunuh ular yang dapat mewnjadi sebab gugurnya janin dengan ijin Allah :

    “Bunuhlah oleh kalian ular yang memiliki dua garis putih pada punggungnya, karena ular itu dapat membutakan pandangan dan menggugurkan kandungan.” [HR. Bukhori dan Muslim]

Dengan maksud penjagaan ini pula wanita hamil diberikan keringanan untuk tidak berpuasa pasa siang hari Bulan Ramadhan.

Artikel diambil dari majalah ”Ya Bunayya” Vol.1/No.5/2004M/1425H dengan judul yang sama. Artikel asli ditulis oleh Ummu Ishaq Zulfa Husain.


Gabung Disini

Directory Blog Salaf

My Blog List

Powered by Blogger.

Arsip Blog

.comment-content a {display: none;}