Bismillah Assalamu alaikum
"JANGANLAH ENGKAU MERASA YAKIN DAN AMAN DENGAN BANYAKNYA AMALAN..
'Wahai Para Hamba "Muslimah Shalihah" yang sedang meniti jalan menuju Rabbnya, janganlah luasnya rahmat dan ampunan Allah ta'ala menjadikan kita merasa aman dari siksa dan adzab-Nya. Janganlah kita merasa bahwa segala amalan yang kita kerjakan pasti diterima oleh-Nya, siapakah yang bisa menjamin itu semua Saudariku..??
“Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut kepada Rabb mereka. Dan orang-orang yang beriman kepada Rab mereka. Dan orang-orang yang tidak menyekutukan Rabb mereka (sesuatu pun). Dan orang-orang yang telah memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka. Mereka itulah orang-orang yang bersegera untuk berbuat kebaikan, dan merekalah orang-orang yang pertama memperolehnya.” (Qs. Al Mukminun:57-61)
Imam Tirmidzi meriwayatkan, Aisyah berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah tentang ayat ini, apakah yang dimaksud di sini orang-orang yang meminum arak, berzina dan mencuri?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Bukan begitu, wahai putri As-Shiddiq, tetapi mereka orang-orang yang berpuasa, shalat, dan bersedekah. Mereka takut jika amalannya tidak diterima. Merekalah yang bersegera dalam kebaikan.” (Hadits Shahih, HR.At-Tirmidzi, Kitaabut Tafsiir)
Dari Abu Dzar berkata, “Rasullulah membaca (hal ataa ‘alaa al-insaani hiinun mina addahri…Qs.Al Insaan) sampai selesai . Kemudian bersabda, artinya “Sungguh aku melihat apa yang tidak kalian lihat, mendengar apa yang tidak kalian dengar. Langit ini bergemuruh, dan memang pantas bergemuruh. Setiap tempat seluas empat jari, pasti ada malaikat yang meletakkan keningnya, bersujud kepada Allah. Demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, pastilah kalian sedikit tertawa, banyak menangis, tidak akan bersenang-senang dengan istri di tempat tidur, dan kalian pasti akan turun ke jalan-jalan bermohon kepada Allah, (Aku katakan) Duhai sekiranya aku adalah sebatang pohon yang ditebas saja.” (HR. At-Tirmidzi, dalam Az-Zuhd ,ia berkata,”Hasan gharib”.Juga oleh Al-Hakim,.dinyatakannya shahih dan disepakati oleh Adz-Dzahabi)
Makna hadits ini, “Kalau seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui tentang keagungan Allah dan betapa murkanya Allah kepada yang bermaksiat kepada-Nya, pastilah tangis, kesedihan, dan ketakutan kalian kepada yang menunggu kalian, akan berkepanjangan. Dan kalian tidak akan pernah tertawa sama sekali.”
Aisyah meriwayatkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, jika cuaca berubah dan angin bertiup kencang, beliau mondar-mandir, keluar masuk kamar. Yang demikian itu karena beliau takut pada adzab Allah.” [HR.Al-Bukhari, dan Muslim,).
Abdullah bin as-Syihkhiir meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jika memulai shalat, terdengarlah dari dada beliau gemuruh seperti suara air yang mendidih dalam bejana.
(Hadits shahih riwayat An-Nasa’i,Abu Dawud, At-Tirmidzi, dalam As-Syama’il, Imam Ahmad dalam Musnadnya, Ibnu Hibban, dalam Al-Buka’ fis Shalah hal.139).
Siapapun yang mencermati kehidupan para sahabat dan para salafush shalih pasti akan mendapati mereka berada pada puncak Khauf. Adapun kita semuanya benar-benar lalai, alpa, dan merasa aman dari adzab.
Firman Allah Subhanahu' wa Ta'ala, artinya "Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya." (Qs: Al-Baqarah : 266)
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu berkata: "Allah ta'ala membuat permisalan tentang sebuah amalan." Umar bertanya: "Amalan apa...?" Beliau menawab: "Amalan ketaatan seorang yang kaya, kemudian Allah ta'ala mengutus setan kepadanya hingga orang itu berbuat maksiat yang pada akhirnya setan menghanguskan amalannya." (HR. Bukhari no. 4538. Lihat Tafsir Ibnu Katsir, I:280).
Maka dari itu Saudariku Muslimah...'sudah selayaknya bagi kita untuk mengetahui apa saja sebab-sebab yang dapat menghapuskan amal shalih sehingga kita pun bisa menghindarinya. 'Dan Di antara sebab-sebab yang dapat menghapuskan amal shalih adalah sebagai berikut:
1-> Syirik Kepada Allah Azza wa Jalla.
2-> Riya.
3-> Menerjang Apa yg Diharamkan Allah Azza wa Jalla Ketika Sedang Sendirian.
4-> Menyebut-nyebut Amalan Shalihnya.
5-> Mendahului Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Dalam Perintahnya. (Membuat Amalan baru yang tidak ada petunjuk dari Nabi)
6-> Bersumpah Atas Nama Allah ta'ala.
'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Artinya "Dahulu kala ada dua orang dari kalangan Bani Israil yang saling berlawanan sifatnya. Salah satunya gemar berbuat dosa, sedangkan yang satunya lagi rajin beribadah. Yang rajin beribadah selalu mengawasi dan mengingatkan temannya agar menjauhi dosa. Sampai suatu hari, ia berkata kepada temannya: 'Berhentilah berbuat dosa!' Karena terlalu seringnya diingatkan, temannya yang sering bermaksiat itu berkata: 'Biarkan aku begini. Apakah engkau diciptakan hanya untuk mengawasi aku terus?' Yang rajin beribadah itu akhirnya berang dan berkata: 'Demi Allah, Allah tidak akan mengampunimu!' Atau 'Demi Allah, Allah tidak akan memasukkanmu ke dalam surga!!' Akhirnya Allah mencabut arwah keduanya dan dikumpulkan di sisi-Nya. Allah berkata kepada orang yang rajin beribadah: 'Apakah engkau tahu apa yang ada pada diri-Ku, ataukah engkau merasa mampu atas`apa yang ada di tangan-Ku?' Allah berkata kepada yang berbuat dosa: 'Masuklah engkau ke dalam surga karena rahmat-Ku.' Dan Dia berkata kepada yang rajin beribadah: 'Dan engkau masuklah ke dalam neraka...!' 'Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, orang ini telah mengucapkan perkataan yang membinasakan dunia dan akhiratnya." (HR. Abu Dawud no. 4901, Ahmad 2:323, dishahihkan oleh Ahmad Muhammad`Syakir dalam Syarh Musnad no. 8275. Lihat pula al-Misykah no. 2347).
'Dari Jundub radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada orang yang berkata: 'Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si fulan.' Maka Allah berkata: 'Siapa yang bersumpah atas nama-Ku bahwa Aku tidak akan mengampuni si fulan, sungguh Aku telah mengampuninya dan Aku membatalkan amalanmu!" (HR. Muslim no. 2621).
7-> Membenci -> Amalan Sunnah (Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam).
Allah Ta'ala berfirman, artinya "Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur'an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka." (Qs. Muhammad: 9).
'Yaitu karena mereka membenci apa yang dibawa oleh Rasul-Nya berupa Al-Qur'an yang isi kandungannya berupa tauhid dan hari kebangkitan, karena alasan itu maka Allah menghapuskan amal-amal kebajikan yang pernah mereka kerjakan. (Fathul Qadir 5/32).
8-> Terluput Mengerjakan Shalat Ashar
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Artinya " Barang-siapa yang terluput dari mengerjakan shalat ashar, maka terhapuslah seluruh pahala amalannya pada hari itu." (HR. Bukhari, An Nasaa-i dan Ibnu Majah)
'Semoga kita termasuk orang-orang yang diberi kekuatan oleh Allah ta'ala untuk menjauhi sebab-sebab yang dapat menghapuskan "AMAL" 'Sebagaimana telah dijelaskan di atas . 'Dan kita memohon kepada Allah Azza wa Jalla agar "AMALAN" yang kita kerjakan dinilai sebagai "Amalan yang Shalih", yang diterima di sisi-nya.
'Wahai Para Hamba "Muslimah Shalihah" yang sedang meniti jalan menuju Rabbnya, janganlah luasnya rahmat dan ampunan Allah ta'ala menjadikan kita merasa aman dari siksa dan adzab-Nya. Janganlah kita merasa bahwa segala amalan yang kita kerjakan pasti diterima oleh-Nya, siapakah yang bisa menjamin itu semua Saudariku..??
“Sesungguhnya orang-orang yang berhati-hati karena takut kepada Rabb mereka. Dan orang-orang yang beriman kepada Rab mereka. Dan orang-orang yang tidak menyekutukan Rabb mereka (sesuatu pun). Dan orang-orang yang telah memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb mereka. Mereka itulah orang-orang yang bersegera untuk berbuat kebaikan, dan merekalah orang-orang yang pertama memperolehnya.” (Qs. Al Mukminun:57-61)
Imam Tirmidzi meriwayatkan, Aisyah berkata, “Aku bertanya kepada Rasulullah tentang ayat ini, apakah yang dimaksud di sini orang-orang yang meminum arak, berzina dan mencuri?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “Bukan begitu, wahai putri As-Shiddiq, tetapi mereka orang-orang yang berpuasa, shalat, dan bersedekah. Mereka takut jika amalannya tidak diterima. Merekalah yang bersegera dalam kebaikan.” (Hadits Shahih, HR.At-Tirmidzi, Kitaabut Tafsiir)
Dari Abu Dzar berkata, “Rasullulah membaca (hal ataa ‘alaa al-insaani hiinun mina addahri…Qs.Al Insaan) sampai selesai . Kemudian bersabda, artinya “Sungguh aku melihat apa yang tidak kalian lihat, mendengar apa yang tidak kalian dengar. Langit ini bergemuruh, dan memang pantas bergemuruh. Setiap tempat seluas empat jari, pasti ada malaikat yang meletakkan keningnya, bersujud kepada Allah. Demi Allah, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, pastilah kalian sedikit tertawa, banyak menangis, tidak akan bersenang-senang dengan istri di tempat tidur, dan kalian pasti akan turun ke jalan-jalan bermohon kepada Allah, (Aku katakan) Duhai sekiranya aku adalah sebatang pohon yang ditebas saja.” (HR. At-Tirmidzi, dalam Az-Zuhd ,ia berkata,”Hasan gharib”.Juga oleh Al-Hakim,.dinyatakannya shahih dan disepakati oleh Adz-Dzahabi)
Makna hadits ini, “Kalau seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui tentang keagungan Allah dan betapa murkanya Allah kepada yang bermaksiat kepada-Nya, pastilah tangis, kesedihan, dan ketakutan kalian kepada yang menunggu kalian, akan berkepanjangan. Dan kalian tidak akan pernah tertawa sama sekali.”
Aisyah meriwayatkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, jika cuaca berubah dan angin bertiup kencang, beliau mondar-mandir, keluar masuk kamar. Yang demikian itu karena beliau takut pada adzab Allah.” [HR.Al-Bukhari, dan Muslim,).
Abdullah bin as-Syihkhiir meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam jika memulai shalat, terdengarlah dari dada beliau gemuruh seperti suara air yang mendidih dalam bejana.
(Hadits shahih riwayat An-Nasa’i,Abu Dawud, At-Tirmidzi, dalam As-Syama’il, Imam Ahmad dalam Musnadnya, Ibnu Hibban, dalam Al-Buka’ fis Shalah hal.139).
Siapapun yang mencermati kehidupan para sahabat dan para salafush shalih pasti akan mendapati mereka berada pada puncak Khauf. Adapun kita semuanya benar-benar lalai, alpa, dan merasa aman dari adzab.
Firman Allah Subhanahu' wa Ta'ala, artinya "Apakah ada salah seorang di antaramu yang ingin mempunyai kebun kurma dan anggur yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dia mempunyai dalam kebun itu segala macam buah-buahan, kemudian datanglah masa tua pada orang itu sedang dia mempunyai keturunan yang masih kecil-kecil. Maka kebun itu ditiup angin keras yang mengandung api, lalu terbakarlah. Demikian Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu supaya kamu memikirkannya." (Qs: Al-Baqarah : 266)
Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu berkata: "Allah ta'ala membuat permisalan tentang sebuah amalan." Umar bertanya: "Amalan apa...?" Beliau menawab: "Amalan ketaatan seorang yang kaya, kemudian Allah ta'ala mengutus setan kepadanya hingga orang itu berbuat maksiat yang pada akhirnya setan menghanguskan amalannya." (HR. Bukhari no. 4538. Lihat Tafsir Ibnu Katsir, I:280).
Maka dari itu Saudariku Muslimah...'sudah selayaknya bagi kita untuk mengetahui apa saja sebab-sebab yang dapat menghapuskan amal shalih sehingga kita pun bisa menghindarinya. 'Dan Di antara sebab-sebab yang dapat menghapuskan amal shalih adalah sebagai berikut:
1-> Syirik Kepada Allah Azza wa Jalla.
2-> Riya.
3-> Menerjang Apa yg Diharamkan Allah Azza wa Jalla Ketika Sedang Sendirian.
4-> Menyebut-nyebut Amalan Shalihnya.
5-> Mendahului Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam Dalam Perintahnya. (Membuat Amalan baru yang tidak ada petunjuk dari Nabi)
6-> Bersumpah Atas Nama Allah ta'ala.
'Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, Artinya "Dahulu kala ada dua orang dari kalangan Bani Israil yang saling berlawanan sifatnya. Salah satunya gemar berbuat dosa, sedangkan yang satunya lagi rajin beribadah. Yang rajin beribadah selalu mengawasi dan mengingatkan temannya agar menjauhi dosa. Sampai suatu hari, ia berkata kepada temannya: 'Berhentilah berbuat dosa!' Karena terlalu seringnya diingatkan, temannya yang sering bermaksiat itu berkata: 'Biarkan aku begini. Apakah engkau diciptakan hanya untuk mengawasi aku terus?' Yang rajin beribadah itu akhirnya berang dan berkata: 'Demi Allah, Allah tidak akan mengampunimu!' Atau 'Demi Allah, Allah tidak akan memasukkanmu ke dalam surga!!' Akhirnya Allah mencabut arwah keduanya dan dikumpulkan di sisi-Nya. Allah berkata kepada orang yang rajin beribadah: 'Apakah engkau tahu apa yang ada pada diri-Ku, ataukah engkau merasa mampu atas`apa yang ada di tangan-Ku?' Allah berkata kepada yang berbuat dosa: 'Masuklah engkau ke dalam surga karena rahmat-Ku.' Dan Dia berkata kepada yang rajin beribadah: 'Dan engkau masuklah ke dalam neraka...!' 'Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu berkata: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, orang ini telah mengucapkan perkataan yang membinasakan dunia dan akhiratnya." (HR. Abu Dawud no. 4901, Ahmad 2:323, dishahihkan oleh Ahmad Muhammad`Syakir dalam Syarh Musnad no. 8275. Lihat pula al-Misykah no. 2347).
'Dari Jundub radhiyallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada orang yang berkata: 'Demi Allah, Allah tidak akan mengampuni si fulan.' Maka Allah berkata: 'Siapa yang bersumpah atas nama-Ku bahwa Aku tidak akan mengampuni si fulan, sungguh Aku telah mengampuninya dan Aku membatalkan amalanmu!" (HR. Muslim no. 2621).
7-> Membenci -> Amalan Sunnah (Sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam).
Allah Ta'ala berfirman, artinya "Yang demikian itu adalah karena sesungguhnya mereka benci kepada apa yang diturunkan Allah (Al-Qur'an) lalu Allah menghapuskan (pahala-pahala) amal-amal mereka." (Qs. Muhammad: 9).
'Yaitu karena mereka membenci apa yang dibawa oleh Rasul-Nya berupa Al-Qur'an yang isi kandungannya berupa tauhid dan hari kebangkitan, karena alasan itu maka Allah menghapuskan amal-amal kebajikan yang pernah mereka kerjakan. (Fathul Qadir 5/32).
8-> Terluput Mengerjakan Shalat Ashar
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
Artinya " Barang-siapa yang terluput dari mengerjakan shalat ashar, maka terhapuslah seluruh pahala amalannya pada hari itu." (HR. Bukhari, An Nasaa-i dan Ibnu Majah)
'Semoga kita termasuk orang-orang yang diberi kekuatan oleh Allah ta'ala untuk menjauhi sebab-sebab yang dapat menghapuskan "AMAL" 'Sebagaimana telah dijelaskan di atas . 'Dan kita memohon kepada Allah Azza wa Jalla agar "AMALAN" yang kita kerjakan dinilai sebagai "Amalan yang Shalih", yang diterima di sisi-nya.