Home » » Tariq bin Ziyad, Mengukir Karang dengan Namanya

Tariq bin Ziyad, Mengukir Karang dengan Namanya

Posted by Blog Kaum Ghurabah on Wednesday, January 21, 2015

Mendung   hitam   menggelayut  di  atas  bumi  Spanyol.  Eropa  sedang dikangkangi  oleh  penjajah,  Raja  Gotik  yang  kejam.  Wanita merasa terancam  kesuciannya,  petani  dikenakan pajak tanah yang tinggi, dan banyak lagi penindasan yang tak berperikemanusiaan.

Raja  dan  anteknya  bersukaria dalam kemewahan sedang rakyat merintih dalam  kesengsaraan. Sebagian besar penduduk yang beragama Kristen dan Yahudi,  mengungsi  ke Afrika, berharap mendapat ketenangan yang lebih menjanjikan. Dan saat itu Afrika, adalah sebuah daerah yang makmur dan mempunyai  toleransi  yang  tinggi  karena  berada  di  bawah  naungan pemerintahan Islam.

Satu  dari  jutaan  pengungsi  itu  adalah Julian, Gubernur Ceuta.  Mereka memohon  pada  Musa  bin  Nusair,  raja  muda  Islam  di  Afrika untuk memerdekakan negeri mereka dari penindasan raja yang lalim itu.Setelah  mendapat  persetujuan Khalifah, Musa melakukan pengintaian kepantai  selatan  Spanyol. Bulan Mei tahun 711 Masehi, Tariq bin Ziyad,budak Barbar yang juga mantan pembantu Musa bin Nusair memimpin 12.000 anggota  pasukan  muslim  menyeberangi selat antara Afrika dan daratanEropa.

Begitu  kapal-kapal  yang  berisi  pasukannya mendarat di Eropa, Tariq mengumpulkan  mereka  di  atas sebuah bukit karang, yang dinamai Jabal Tariq  (karang Tariq) yang sekarang terkenal dengan nama Jabraltar. Diatas bukit karang itu Thariq memerintahkan pembakaran kapal-kapal yang telah menyeberangkan mereka.Tentu  saja  perintah  ini membuat prajuritnya keheranan. "Kenapa Anda lakukan ini?" tanya mereka. "Bagaimana kita kembali nanti?" tanya yang lain.

Namun  Tariq  tetap pada pendiriannya. Dengan gagah berani ia berseru,"Kita  datang  ke  sini tidak untuk kembali. Kita hanya punya pilihan,menaklukkan negeri ini dan menetap di sini, atau kita semua syahid."Keberanian  dan  perkataannya yang luar biasa menggugah Iqbal, seorang penyair   Persia,  untuk  menggubahnya  dalam  sebuah  syair  berjudul"Piyami Mashriq":"Tatkala  Tariq membakar kapal-kapalnya di pantai Andalusia (Spanyol),Prajurit-prajurit  mengatakan,  tindakannya tidak bijaksana. Bagaimanabisa  mereka  kembali  ke  negeri Asal, dan perusakan peralatan adalah bertentangan  dengan hukum Islam. Mendengar itu semua, Tariq menghunuspedangnya,  dan  menyatakan bahwa setiap negeri kepunyaan Allah adalahkampung halaman kita."

Kata-kata  Tariq  itu  bagaikan  cambuk yang melecut semangat prajurit muslim  yang  dipimpinnya.  Bala  tentara muslim yang berjumlah 12.000orang  maju  melawan  tentara  Gotik yang berkekuatan 100.000 tentara.Pasukan   Kristen   jauh   lebih   unggul  baik  dalam  jumlah  maupun persenjataan.  Namun  semua  itu  tak mengecutkan hati pasukan muslim.

Tanggal  19  Juli tahun 711 Masehi, pasukan Islam dan Nasrani bertemu,keduanya  berperang  di  dekat  muara sungai Barbate. Pada pertempuranini,  Tariq  dan pasukannya berhasil melumpuhkan pasukan Gotik, hingga Raja  Roderick  tenggelam  di  sungai  itu. Kemenangan Tariq yang luarbiasa  ini,  menjatuhkan semangat orang-orang Spanyol dan semenjak itumereka  tidak  berani  lagi  menghadapi  tentara Islam secara terbuka.

Tariq  membagi  pasukannya  menjadi  empat  kelompok, dan menye-barkanmereka  ke Kordoba, Malaga, dan Granada. Sedangkan dia sendiri bersamapasukan  utamanya  menuju  ke Toledo, ibukota Spanyol. Semua kota-kotaitu  menyerah tanpa perlawanan berarti. Kece-patan gerak dan kehebatanpasukan  Tariq  berhasil melumpuhkan orang-orang Gotik.

Rakyat Spanyol yang   sekian   lama   tertekan   akibat   penjajahan bangsa  Gotik, mengelu-elukan  orang-orang  Islam.  Selain  itu,perilaku  Tariq dan orang-orang   Islam   begitu  mulia  sehinggamereka  disayangi  oleh bangsa-bangsa  yang ditaklukkannya.

Salah satu pertempuran paling seru terjadi  di  Ecija,  yang membawa kemenangan bagi pasukan Tariq. Dalam pertempuran  ini,  Musa binNusair, atasannya, sang raja muda Islam di Afrika  ikut  bergabungdengannya.

Selanjutnya,  kedua  jenderal itu bergerak  maju  terus berdampingandan dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun   seluruh  dataran  Spanyol jatuh  ke  tangan  Islam.  Portugis ditaklukkan  pula  beberapa tahun kemudian.

"Ini merupakan perjuangan utama  yang  terakhir  dan  paling sensasional bagi bangsa Arab itu," tulis Phillip K.Hitti, "dan membawamasuknya wilayah Eropa yang paling luas  yang  belum  pernah mereka peroleh sebelumnya ke dalam kekuasaan Islam. Kecepatan pelaksanaan dan kesempurnaan keberhasilan operasi ke Spanyol   ini  telah  mendapat tempat  yang  unik  di  dalam  sejarah peperangan  abad  pertengahan."

Penaklukkan  Spanyol oleh orang-orang Islam  mendorong timbulnya revolusi sosial di mana kebebasan beragama benar-benar  diakui.Ketidaktoleranan  dan  penganiayaan  yang  biasa dilakukan orang-orang Kristen, digantikan oleh toleransi yang tinggi dan kebaikan  hati yang luar biasa.

Keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu,  sehingga  jika tentara  Islam  yang  melakukan  kekerasan akan dikenakan hukuman berat. Tidak ada harta benda atau tanah milik rakyat yang  disita.Orang-orang Islam memperkenalkan sistem perpajakan yang sangat  jitu yang  dengan cepat membawa kemakmuran di semenanjung itu dan menjadikan negeri teladan di Barat. Orang-orang Kristen dibiarkan memiliki  hakim sendiri untuk memutuskan perkara-perkara mereka. Semua komunitas   mendapat   kesempatan  yang  sama  dalam  pelayanan  umum.

Pemerintahan  Islam  yang  baik  dan  bijaksana  ini membawa efek luar biasa.  Orang-orang  Kristen  termasuk  pendeta-pendetanya  yang  pada mulanya  meninggalkan  rumah  mereka  dalam keadaan ketakutan, kembalipulang  dan  menjalani  hidup yang bahagia dan makmur. Seorang penulis Kristen   terkenal  menulis:  "Muslim-muslim  Arab  itu  mengorganisir kerajaan  Kordoba  yang baik adalah sebuah keajaiban Abad Pertengahan,mereka  mengenalkan obor pengetahuan dan perada-ban, kecemerlangan dan keistimewaan  kepada  dunia  Barat.  Dan  saat  itu Eropa sedang dalam kondisi  percekcokan  dan  kebodohan  yang  biadab."


Tariq  bermaksud menaklukkan   seluruh   Eropa,   tapi  Allah menentukan  lain.  Saat merencanakan  penyerbuan  ke  Eropa,  dating panggilan dari Khalifah untuk  pergi  ke Damaskus. Dengan disiplin dan kepatuhan tinggi, Tariq memenuhi  panggilan  Khalifah  dan berusaha tiba  seawal  mungkin di Damaskus.  Tak  lama  kemudian, Tariq  wafat  di  sana. Budak Barbar, penakluk  Spanyol, wilayah Islam terbesar di Eropa yang selama delapan abad di bawah kekuasaan Islam telah memenuhi panggilan Rabbnya. Semoga Allah merahmatinya. 


Gabung Disini

Directory Blog Salaf

My Blog List

Powered by Blogger.

Arsip Blog

.comment-content a {display: none;}